Senin, 13 Mei 2013

alat-alat ukur tekhnik koputer jaringan

Multimeter atau Avometer adalah suatu alat pengukur listrik yang dapat dipakai untuk mengukur tegangan (voltmeter), hambatan (ohmmeter) dan arus listrik (amperemeter). Seperti yang telah dijelaskan di artikel sebelumnya bahwamultimeter atau avometer ini ada 2 jenis, yaitu digital dan analog. Perbedaannya yaitu untuk yang analog, indikator meternya menggunakan jarum, sedangkan yang digital menggunakan angka yang ditunjukkan dengan lampu led. Gambar di bawah ini penunjukkan perbedaan antara multimeter atau avometer digital dan analog :
multimeter atau avometertestMultimeter atau Avometer
Multimeter Analog                                               multimeter digital

Bagian-bagian dari multimeter atau avometer adalah sebagai berikut :
  1. Saklar Jangkah
    Bagian ini digunakan untu memilih jenis besaran yang diukur dengan jangkah pengukuran.
  2. Sekrup Kontrol NOL
    Sebelum dilakukan pengukuran, jarum harus menunjukkan tepat angka NOL, jika tidak sekerup control NOL harus diatur ulang.
  3. Tombol NOL
    Setiap pengukuran resistansi, tombol NOL harus diatursehingga jarum menunjukkan tepat pada angka NOL.
  4. Kabel Penyidik
    Kabel MERAH dipasang pada lubang Plus dan kabel HITAM dipasang pada lubang MINUS atau COMMON.
    Pada penggunaan alat ini perlu selalu diperhatikan pemilihan jangkah yang tepat. Kesalahan pemilihan jangkah akan menyebabkan kerusakan pada avometer, misalnya pengukuran voltage dengan jangkah pada OHM, maka akibatnya akan fatal. Apabila besaran yang diukur tidak dapat diperkirakan sebelumnya, harus dibiasakan memilih jangkah tertinggi. Setiap selesai pengukuran, dibiasakan untuk meletakkan jangkah pada posisi OFF atau VDC angkan tertinggi.
Di bawah ini merupakan gambar skema multimeter analog berikut dengan keterangan setiap item yang ada pada multimeter, yaitu sebagai berikut :
Gambar skema multimeter
  1. Papan skala
  2. Jarum penunjuk skala
  3. Pengatur jarum skala
  4. Knop pengatur nol ohm
  5. Batas ukur ohm meter
  6. Batas ukur DC volt (dcv)
  7. Batas ukur AC volt (acv)
  8. Batas ukur ampere meter DC
  9. Saklar pemilih (dcv, acv, ohm, ampere dc)
  10. Test pin positif (+)
  11. Test pin negatif (-)



Multimeter adalah alat ukur yang dipakai untuk mengukur tegangan listrik, arus listrik, dan tahanan (resistansi). Itu adalah pengertian multimeter secara umum, sedangkan pada perkembangannya multimeter masih bisa digunakan untuk beberapa fungsi seperti mengukur temperatur, induktansi, frekuensi, dan sebagainya.ada juga yang menyebut sebagai VOM (Volt/Ohm meter) yang dapat mengukur tegangan (voltmeter), hambatan (ohm-meter), maupun arus (amper-meter). Ada dua kategori multimeter: multimeter digital atau DMM (digital multi-meter)(untuk yang baru dan lebih akurat hasil pengukurannya), dan multimeter analog. Masing-masing kategori dapat mengukur listrik AC, maupun listrik DC.

B.   Jenis jenis multimeter

1.     Multimeter analog



     
Multimeter analog lebih banyak dipakai untuk kegunaan sehari-hari, seperti para tukang servis TV atau komputer kebanyakan menggunakan jenis yang analog.
2.     Multimeter digital


Multimeter digital memiliki akurasi yang tinggi, dan kegunaan yang lebih banyak jika dibandingkan dengan multimeter analog. Yaitu memiliki tambahan-tambahan satuan yang lebih teliti, dan juga opsi pengukuran yang lebih banyak, tidak terbatas pada ampere, volt, dan ohm saja

C.   KELEBIHAN DAN KEKURANGAN

1.     MULTIMETER MANUAL
Kelebihannya adalah mudah dalam pembacaannya dengan tampilan yang lebih simple. Sedangkan kekurangannya adalah akurasinya rendah, jadi untuk pengukuran yang memerlukan ketelitian tinggi sebaiknyamenggunakan multimeter digital.

2.     MULTIMETER DIGITAL
Multimeter digital biasanya dipakai pada penelitian atau kerja-kerja mengukur yang memerlukan kecermatan tinggi, tetapi sekarang ini banyak juga bengkel-bengkel komputer dan service center yang memakai multimeter digital. Kekurangannya adalah susah untuk memonitor tegangan yang tidak stabil. Jadi bila melakukan pengukuran tegangan yangbergerak naik-turun,sebaiknya menggunakan multimeter analog.



Multimeter adalah alat ukur yang terdiri dari gabungan beberapa alat ukur yang dijadikan satu. Multimeter standar biasanya terdiri dari Amperemeter, Voltmeter dan Ohm meter sehingga multimeter sering juga disebut dengan AVO meter.
Fungsi Multimeter :
1.     Mengukur tegangan DC/ voltmeter
2.     Mengukur tegangan AC/voltmeter
3.     Mengukur kuat arus DC/ampermeter
4.     Mengukur nilai hambatan sebuah resistor/ohm meter
Fungsi tambahan :
5.     Mengecek hubung-singkat / koneksi
6.     Mengecek transistor
7.     Mengecek kapasitor elektrolit
8.     Mengecek dioda
9.     Mengecek induktor
10.            Mengukur suhu (type tertentu)



 Menggunakan Multitester sebagai Volt Meter


Rangakaian Voltmeter digitalPasang Kabel hitam ke COM (Ground), dan pasang Kabel Merah ke Lubang paling kanan (V/Ohm). Tentukan object pengukuran, misalnya akan mengukur battere Nokia yang berkapasitas 3,7V.

Lihat skala pada Multitester pd bagian V (Volt) ada dua yaitu:
DC Volt -- (Tegangan searah) : Tegangan Batere, Teg. Output IC Power, dsb (Terdapat Polaritas + dan -) AC Volt ~ (Tegangan Bolak Balik) : Tegangan PLN, dan sejenisnya. Umumnya yg digunakan dalam pengukuran arus lemah seperti pengukuran ponsel, dll dipilih yg DC Volt –Setelah dipilih skala DC Volt, ada nilai2 yang tertera pada bagian DC Volt tsb.

Contoh:
200mV artinya akan mengukur tegangan yang maximal 0,2 Volt
2V artinya akan mengukur tegangan yang maximal 2 Volt
20V artinya akan mengukur tegangan yang maximal 20 Volt
200V artinya akan mengukur tegangan yang maximal 200V
750V artinya akan mengukur tegangan yang maximal 750V

Gunakan skala yang tepat utk pengukuran, misal Battere 3,6 Volt gunakan skala pada 20V. Maka hasilnya akan akurat misal terbaca : 3,76 Volt. Jika menggunakan skala 2 V akan muncul angka 1 (pertanda overload/ melebihi skala) Jika menggunakan skala 200V akan terbaca hasilnya namun tidak akurat mis terbaca : 3,6V atau 3,7 V saja (1digit belakang koma) Jika menggunakan 750V bisa saja namun hasilnya akan terbaca 3 atau 4 volt (Dibulatkan lsg tanpa koma)
Setelah object pengukuran sudah ada, dan skala sudah dipilih yang tepat, maka lakukan pengukuran dengan menempelkan kab el merah ke positif battere dan kabel hitam ke negatif batere. Akan muncul hasil pengukurannya. Jika kabel terbalik hasilnya akan tetap muncul, namun ada tanda negatif didepan hasilnya. Beda dengan Multitester Analog. Jika kabel terbalik jarum akan mentok kekiri.
NB : jika Multitester ada tombol DH, artinya Data Hold. Jika ditekan maka hasilnya akan freeze, dan bisa dicatat hasilnya.


Ø  Menggunakan Multitester sebagai pengukur kapasitas Condensator
Kondensator (Capasitor) adalah suatu alat yang dapat menyimpan energi di dalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari muatan listrik. Kondensator memiliki satuan yang disebut Farad. Ditemukan oleh Michael Faraday (1791-1867).
Kondensator kini juga dikenal sebagai "kapasitor", namun kata "kondensator" masih dipakai hingga saat ini.

Pertama disebut oleh Alessandro Volta seorang ilmuwan Italia pada tahun 1782 (dari bahasa Itali condensatore), berkenaan dengan kemampuan alat untuk menyimpan suatu muatan listrik yang tinggi dibanding komponen lainnya.
Kebanyakan bahasa dan negara yang tidak menggunakan bahasa Inggris masih mengacu pada perkataan bahasa Italia "condensatore", seperti bahasa Perancis condensateur, Indonesia dan Jerman Kondensator atau Spanyol Condensador.Kondensator diidentikkan mempunyai dua kaki dan dua kutub yaitu positif dan negatif serta memiliki cairan elektrolit dan biasanya berbentuk tabung.
Sedangkan jenis yang satunya lagi kebanyakan nilai kapasitasnya lebih rendah, tidak mempunyai kutub positif atau negatif pada kakinya, kebanyakan berbentuk bulat pipih berwarna coklat, merah, hijau dan lainnya seperti tablet atau kancing baju yang sering disebut kapasitor (capacitor).
Namun kebiasaan dan kondisi serta artikulasi bahasa setiap negara tergantung pada masyarakat yang lebih sering menyebutkannya. Kini kebiasaan orang tersebut hanya menyebutkan salah satu nama yang paling dominan digunakan atau lebih sering didengar. Pada masa kini, kondensator sering disebut kapasitor (capacitor) ataupun sebaliknya yang pada ilmu elektronika disingkat dengan huruf (C).
Satuan dalam kondensator disebut Farad. Satu Farad = 9 x 1011 cm² yang artinya luas permukaan kepingan tersebut menjadi 1 Farad sama dengan 106 mikroFarad (µF), jadi 1 µF = 9 x 105 cm².



Satuan-satuan sentimeter persegi (cm²) jarang sekali digunakan karena kurang praktis, satuan yang banyak digunakan adalah:
* 1 Farad = 1.000.000 µF (mikro Farad)
* 1 µF = 1.000.000 pF (piko Farad)
* 1 µF = 1.000 nF (nano Farad)
* 1 nF = 1.000 pF (piko Farad)
* 1 pF = 1.000 µµF (mikro-mikro Farad)
Langkah pengukuran :
1.  Pilih Skala bagian F dan pilih skala yg sesuai.
2.  maka nilai yg tampil adalah nilai kapasitas kondensator tsb dgn satuan Farad atau Mikro Farad (10 pangkat -6) atau Nano Farad (10 pangkat -9) atau Piko Farad (10 pangkat -12) Farad.
3.  Menggunakan Multitester Digital sebagai Pengukur Jalur (Kontinuitas)a. Pilih Skala Buzzer, yang ada icon Sound atau ada LED nya. Jika kabel
    tester Merah dan hitam ditempelkan langsung maka Multitester akan  
    berbunyi pertanda jalur OK. Tanpa hambatan (<50 Ohm).
b. Pilih object pengukuran. Misal akan mengukur jalur Power ON dari IC 
UEM kaki P7 ke Switch On off. Tempel salah satu kabel (bebas yg mana   aja) ke kaki Switch ON Off, satu lagi ke kaki IC UEM P7 atau capasitor terdekatnya.  Jika bunyi maka pertanda jalur bagus dan terhubung. Jika tidak bunyi, coba apakah sudag benar letak pengukurannya. Jika sudah dipastikan jalur putus dan harus di jumper.

Ø  Menggunakan Multitester sebagai pengukur arus rangkaian


1. Pindahkan kabel merah ke 20A. Dan kabel hitam tetap di COM (ground).

Dipilih lobang 20A karena akan mengukur arus yg > 0,2 A.
Misalnya akan mengukur arus pengisian battere. Salah satu cara antara lain salah satu kabel charger dipotong.
2. Kabel ditempelkan ke kabel merah & kabel hitam Multitester. Lakukan pengukuran saat ponsel dicharger. Misalnya nilai yg tertera 0,725 berarti arus pengisian sebesar 0,725 A alais 725 mA. Atau mencabut Sekring (Fuse) lalu tempelkan masing kabel ke masing-masing kutub sekring pada PCB. Lalu ukur hasilnya.
dvm1000.jpg

Mengukur Batere Lithium Original atau Palsu.
CR123 Rechargeable 3.7V High Quality Li-ion Lithium Battery (Two Batteries)



Baterai Lithium-ion atau disingkat Li-ion adalah
 salah satu dari tipe baterai rechargeable.
 Lithium-ion bergerak dari anoda (kutup positif))
    ke katoda (kutup negatif) saat digunakan. Dan 
Lithium-ion akan bergerak kembali dari katoda ke anoda,
 saat dilakukan proses charging. Baterai jenis ini banyak digunakan
 pada consumer electronic.
Kepo  puleran baterai ini dikarenakan

 beberapa alasan, seperti beterai jenis ini portable, 
dengan ratio energi dibanding berat yang baik, minim memory effec,

 dsb.
1.     Kabel Merah tetap di 20A, kabel hitam di GND.
2. Skala tetap di 20A
3. Tempel kabel Merah di + batere
4. Tempel kbl hitam di – batere
5. lihat hasil yg muncul :
Jika secara refleks, menunjuk ke angka tertentu dan kembali ke Nol, pertanda Batere Lithium asli.

Jika hasilnya menunjuk ke angka tertentu, dan stabil. Pertanda Batere Lithium palsu, dan segera cabut kabel dari Batere. Karena Batere akan menjadi panas.. karena didalamya tidak ada rangkaian pengontrolnya.
Untuk Batere lithium asli, walaupun kbl ditempel terus ke batere, tdk masalah...
Makanya sering ponsel panas atau bahkan meledak saat dicharging. Karena menggunakan Batere Lithium palsu, yang tidak ada rangkaian pengontrolnya. Sehingga saat batere penuh, sensor BTEMP tidak bekerja. Maka batere yang telah penuh tersebut akan terus terisi sehingga menjadi panas panas dan akhirnya dapat mengakibatkan kerusakan pada ponsel, atau bahkan bisa saja batere menjadi kembung dan dapat meledak.











Tidak ada komentar:

Posting Komentar