Pengertian Monitor
Monitor merupakan salah satu hardware 
dari komputer. Yang dimaksud dengan monitor adalah output device / alat 
keluaran yang berfugsi untuk menampilkan gambar pada layar. Gambar yang 
ditampilkan berasal dari proses grafis yang dilakukan oleh VGA Card. 
Secara fisik, monitor mempunyai bentuk seperti halnya layar televisi dan
 fungsinya untuk menampilkan data dan informasi yang berguna bagi para 
pemakai komputer. Selain itu monitor juga merupakan alat output yang 
berguna untuk berinteraksi antara komputer dengan pemakai atau 
penggunanya atau yang dikenal dengan istilah user. Sehingga monitor 
dapat dikatakan salah satu hardware terpenting dari suatu komputer.
Sejarah Perkembangan Monitor
Awal dari sejarah monitor komputer 
adalah dimulai dengan adanya VDT (The Video Display Terminal) yang 
berupa layar yang tergabung dengan keyboard dan dihubungkan ke komputer.
 Tahap perkembangan monitor komputer pertama terjadi pada tahun 1855 
ditandai dengan penemuan tabung sinar katoda oleh ilmuwan dari Jerman 
yang bernama Heinrich Geibler.Kemudian Monitor CRT pertama (Cathode Ray 
Tube) dikembangkan untuk menerima siaran televisi. Pengembangan tabung 
sinar katoda pertama yang direproduksi oleh Allen B. Du Mont (1931). 
Pada generasi awal komputer, belum menggunakan monitor khusus seperti 
sekarang ini. Komputer waktu itu terhubung dengan TV sebagai layar 
penampil dari pengolahan data yang dilakukannya. Yang cukup menjadi 
masalah adalah bahwa resolusi monitor TV saat itu hanya mampu 
menampilkan 40 karakter secara horisontal pada layar. Monitor khusus 
untuk komputer dikeluarkan oleh IBM PC, yang pada awalnya memiliki 
resolusi 80 x 25 dengan kemampuan warnanya. Pada generasi berikutnya 
muncul mono graphics (MGA/MDA) yang memiliki 720 x 350. Selanjutnya di 
awal tahun 1980-an muncul jenis monitor CGA dengan range resolusi dari 
160×200 sampai 640 x 200 dan kemampuan warna antara 2 sampai 16 warna. 
Monitor EGA muncul dengan resolusi yang lebih bagus yaitu 640 x 350. 
Monitor jenis ini cukup stabil sampai berikutnya munculnya generasi 
komputer Windows.
Semua jenis monitor ini menggunakan video digital yang spesifik untuk mengatur warna dan intensitas cahaya. Antara video adapter dan monitor memiliki 2, 4, 16, atau 64 warna tergantung standard grafik yang dimiliki. Selanjutnya dengan diperkenalkannya standard monitor VGA, tampilan grafis dari sebuah personal komputer menjadi nyata. VGA dan generasi – generasi yang berhasil sesudahnya seperti PGA, XGA, atau SVGA merupakan standard video analog dengan sinyal R (Red), G (Green) dan B (Blue) dengan pewarnaan. Secara prinsip analog monitor memungkinkan penggunaan full color dengan intensitas yang tinggi.
Generasi monitor selanjutnya adalah teknologi LCD yang tidak lagi menggunakan tabung elektron CRT, tetapi menggunakan sejenis kristal liquid yang dapat berpendar. Teknologi ini menghasilkan monitor yang dikenal dengan nama Flat Panel Display dengan layar berbentuk pipih, dan kemampuan resolusi yang tinggi.
Kemudian perkembangan teknologi monitor selanjutnya adalah Monitor LED. Teknologi monitor LED memiliki banyak keunggulan yang dihasilkan dibandingkan dengan teknologi montor LCD diantaranya adalah kemampuan menghasilkan detail gambar yang lebih halus dan lebih sempurna dibandingkan LCD monitor. Kedalaman warna yang lebih tinggi dibandingkan LCD monitor sampai hampir mendekati warna aslinya. Kontras rasio yang cukup tinggi perbandingannya dibandingkan dengan LCD monitor. Selanjutnya adalah Teknologi monitor plasma yang menggunakan teknologi gas neon/xenon yang diapit dua lapisan pelat kaca. Kejutan listrik dimasukkan ke lapisan gas, yang langsung memberi reaksi berupa penciptaan elemen gambar.
Kemudian yang sampai perkembanganya adalah monitor touch screen atau touch panels. Monitor touch screen sebenarnya sudah berkembang sudah tahun 1980an yang telah dipatenkan oleh oleh pihak – pihak tertentu namun hak paten tersebut telah berakhir dan sekarang teknologi monitor touschscreen sudah menjadi teknologi yang umum dan dapat bebas dikembangkan oleh pihak manapun. Sekarang teknologi monitor touchscreen sudah merambah ke semua perangkat yang dibutuhkan, misalnya seperti handphone, PDA, , tablet PC dan sebagainya
Semua jenis monitor ini menggunakan video digital yang spesifik untuk mengatur warna dan intensitas cahaya. Antara video adapter dan monitor memiliki 2, 4, 16, atau 64 warna tergantung standard grafik yang dimiliki. Selanjutnya dengan diperkenalkannya standard monitor VGA, tampilan grafis dari sebuah personal komputer menjadi nyata. VGA dan generasi – generasi yang berhasil sesudahnya seperti PGA, XGA, atau SVGA merupakan standard video analog dengan sinyal R (Red), G (Green) dan B (Blue) dengan pewarnaan. Secara prinsip analog monitor memungkinkan penggunaan full color dengan intensitas yang tinggi.
Generasi monitor selanjutnya adalah teknologi LCD yang tidak lagi menggunakan tabung elektron CRT, tetapi menggunakan sejenis kristal liquid yang dapat berpendar. Teknologi ini menghasilkan monitor yang dikenal dengan nama Flat Panel Display dengan layar berbentuk pipih, dan kemampuan resolusi yang tinggi.
Kemudian perkembangan teknologi monitor selanjutnya adalah Monitor LED. Teknologi monitor LED memiliki banyak keunggulan yang dihasilkan dibandingkan dengan teknologi montor LCD diantaranya adalah kemampuan menghasilkan detail gambar yang lebih halus dan lebih sempurna dibandingkan LCD monitor. Kedalaman warna yang lebih tinggi dibandingkan LCD monitor sampai hampir mendekati warna aslinya. Kontras rasio yang cukup tinggi perbandingannya dibandingkan dengan LCD monitor. Selanjutnya adalah Teknologi monitor plasma yang menggunakan teknologi gas neon/xenon yang diapit dua lapisan pelat kaca. Kejutan listrik dimasukkan ke lapisan gas, yang langsung memberi reaksi berupa penciptaan elemen gambar.
Kemudian yang sampai perkembanganya adalah monitor touch screen atau touch panels. Monitor touch screen sebenarnya sudah berkembang sudah tahun 1980an yang telah dipatenkan oleh oleh pihak – pihak tertentu namun hak paten tersebut telah berakhir dan sekarang teknologi monitor touschscreen sudah menjadi teknologi yang umum dan dapat bebas dikembangkan oleh pihak manapun. Sekarang teknologi monitor touchscreen sudah merambah ke semua perangkat yang dibutuhkan, misalnya seperti handphone, PDA, , tablet PC dan sebagainya
Apa itu Monitor ?
![]()  | 
| Gambar 1. Monitor | 
Bagi teman - teman yang belum tahu tentang sejarah monitor atau malah yang awam sama sekali, saya ingin berbagi informasi seputar teknologi
 tentang bagaimana sejarah komputer dari awal sampai sekarang. Monitor, 
apa jadinya kalau kita bermain komputer tanpa monitor? tentunya banyak 
orang menjawab mending tidak usah mainan komputer kali ya? hehehe... 
Monitor bisa di definisikan Interface atau layar visual yang 
menghubungkan antara manusia dengan komputer. Monitor hingga saat ini 
dikembangkan dengan dua fase. Fase pertama pada tahun 1855 ditandai 
dengan penemuan tabung sinar katoda oleh ilmuwan dari Jerman, Heinrich 
Geibler. Ia merupakan bapak dari monitor tabung. Lalu, 33 tahun 
kemudian, ahli kimia asal Austria, Friedrich Reinitzer, meletakkan dasar
 pengembangan teknologi LCD dengan menemukan kristal cairan. 
Teknologi 
tabung sejak awalnya memang dikembangkan untuk merealisasikan monitor. 
Namun, Kristal cairan masih menjadi fenomena kimiawi selama 80 tahun 
berikutnya. Saat itu, tampilan atau frame rate pun belum terpikirkan. 
Waktu itulah yang merupakan fase kedua dari tahap pengembangan monitor 
komputer. Selama ini, banyak yang menganggap bahwa Karl Ferdinand Braun 
sebagai penemu tabung sinar katoda. Sebenarnya, ia merupakan pembuat 
aplikasi pertama untuk tabung, yaitu osiloskop pada tahun 1897. 
Perangkat inilah yang menjadi basis pengembangan perangkat lain, seperti
 televisi. Pada tahun yang sama, Joseph John Thomson menemukan elektron,
 yang mempercepat pengembangan teknik tabung.
- CRT ( Chatode Ray Tube )
 
![]()  | 
| Gambar 2. Monitor CRT | 
- LCD ( Liquid Cristal Display )
 
![]()  | 
| Gambar 4. Monitor LCD | 
Kelebihan yang lain dari monitor LCD adalah adanya brightness ratio 
yang telah menyentuh angka 350 : 1. Brigtness ratio merupakan 
perbandingan antara tampilan yang paling gelap dengan tampilan yang 
paling terang.
Liquid Crystal Display menggunakan kristal liquid yang dapat 
berpendar. Kristal cair merupakan molekul organik kental yang mengalir 
seperti cairan, tetapi memiliki struktur spasial seperti kristal. 
(ditemukan pakar Botani Austria – Rjeinitzer) tahun 1888. Dengan 
menyorotkan sinar melalui kristal cair, intensitas sinar yang keluar 
dapat dikendalikan secara elektrik sehingga dapat membentuk panel-panel 
datar.
Lapisan lapisan dalam sebuah LCD :
Elektroda dalam lapisan tersebut berfungsi untuk menciptakan medan listrik pada kristal cair, sedangkan polaroid digunakan untuk menciptakan suatu polarisasi.
Dari sisi harga, monitor LCD memang jauh lebih mahal jika dibandingkan dengan monitor CRT. Dan beberapa kelemahan yang masih dimilikinya seperti kurang mampu digunakan untuk bekerja dalam berbagai resolusi, seperti misalnya monitor dengan resolusi 1024 X 768 akan terkesan agak buram jika dipekerjakan pada resolusi 640 X 420. Tatapi akhir-akhir ini kelemahan tersbut sudah mulai di atasi dengan teknik anti aliasing.
LCD berwarna menggunakan dua jenis teknik untuk menghasilkan warna, yaitu passive matrix dan active matrix :
Passive Matrix
Teknologi yang digunakan lebih murah dibandingkan active matrix. Pada LCD jenis ini terdapat sederetan transistor di atas (sumbu x) dan di samping kiri (sumbu y) monitor. Transistor-transistor ini memberi energi pada piksel. Piksel merupakan pertemuan dari pancaran transistor sumbu x dan sumbu y. oleh karena hal tersebut maka teknologi ini sering juga disebut Dual Scan monitor.
Kelemahan teknologi ini, monitor harus dilihat secara tegak lurus. Jika dipandang dari sudut agak menyamping, maka tulisan pada monitor tidak akan terlihat. Kelemahan lain, jika ada transistor yang mati, maka akan terlihat adanya garis gelap melintang atau tegak lurus pada layar monitor.
 
Pada teknologi passive matrix yang lebih baru seperti CSTN (Color Super-Twisted Nematic), DSTN (Double Layer Super-Twis Nematic), dan HPA (High-Performance Addressing), kecerahan citra lebih bagus.
Active Matrix
Menggunakan teknologi Thin Film Transistor (TFT). Hasil warna yang diperoleh sebagus CRT, namun teknologinya mahal. Active matrix memiliki transistor yang memancarkan cahaya sendiri pada masing-masing piksel, sehingga warnanya lebih cerah, dan tak harus dilihat dengan sudut pandang tegak lurus. Namun karena adanya banyak transistor ini, mengakibatkan pemakaian daya jenis monitor ini lebih tinggi dan kemungkinan kerusakan pada piksel lebih besar.
 
Lapisan lapisan dalam sebuah LCD :
- Polaroid belakang
 - Elektroda belakang
 - Plat kaca belakang
 - Kristal cair
 - Plat kaca depan
 - Elektroda depan
 - Polaroid depan
 
Elektroda dalam lapisan tersebut berfungsi untuk menciptakan medan listrik pada kristal cair, sedangkan polaroid digunakan untuk menciptakan suatu polarisasi.
Dari sisi harga, monitor LCD memang jauh lebih mahal jika dibandingkan dengan monitor CRT. Dan beberapa kelemahan yang masih dimilikinya seperti kurang mampu digunakan untuk bekerja dalam berbagai resolusi, seperti misalnya monitor dengan resolusi 1024 X 768 akan terkesan agak buram jika dipekerjakan pada resolusi 640 X 420. Tatapi akhir-akhir ini kelemahan tersbut sudah mulai di atasi dengan teknik anti aliasing.
LCD berwarna menggunakan dua jenis teknik untuk menghasilkan warna, yaitu passive matrix dan active matrix :
Passive Matrix
Teknologi yang digunakan lebih murah dibandingkan active matrix. Pada LCD jenis ini terdapat sederetan transistor di atas (sumbu x) dan di samping kiri (sumbu y) monitor. Transistor-transistor ini memberi energi pada piksel. Piksel merupakan pertemuan dari pancaran transistor sumbu x dan sumbu y. oleh karena hal tersebut maka teknologi ini sering juga disebut Dual Scan monitor.
Kelemahan teknologi ini, monitor harus dilihat secara tegak lurus. Jika dipandang dari sudut agak menyamping, maka tulisan pada monitor tidak akan terlihat. Kelemahan lain, jika ada transistor yang mati, maka akan terlihat adanya garis gelap melintang atau tegak lurus pada layar monitor.
Pada teknologi passive matrix yang lebih baru seperti CSTN (Color Super-Twisted Nematic), DSTN (Double Layer Super-Twis Nematic), dan HPA (High-Performance Addressing), kecerahan citra lebih bagus.
Active Matrix
Menggunakan teknologi Thin Film Transistor (TFT). Hasil warna yang diperoleh sebagus CRT, namun teknologinya mahal. Active matrix memiliki transistor yang memancarkan cahaya sendiri pada masing-masing piksel, sehingga warnanya lebih cerah, dan tak harus dilihat dengan sudut pandang tegak lurus. Namun karena adanya banyak transistor ini, mengakibatkan pemakaian daya jenis monitor ini lebih tinggi dan kemungkinan kerusakan pada piksel lebih besar.
![]()  | 
| Gambar 5. Prinsip Kerja LCD | 
No 
 | 
  
Parameter 
 | 
  
Monitor
  CRT 
 | 
  
Monitor
  LCD 
 | 
 
1 
 | 
  
Radiasi 
 | 
  
Radiasi cukup besar
  dibandingkan LCD 
 | 
  
Radiasi yang dihasilkan cukup
  kecil 
 | 
 
2 
 | 
  
Kenyamanan
  pada Mata 
 | 
  
Membuat mata lelah 
 | 
  
Lebih nyaman dimata 
 | 
 
3 
 | 
  
Bentuk 
 | 
  
Bentuk cenderung besar
  dibandingkan LCD 
 | 
  
Flat dan relatif lebih kecil
  dari CRT 
 | 
 
4 
 | 
  
Dead
  Pixel 
 | 
  
Tidak mengalami Dead Pixel 
 | 
  
Dapat mengalami Dead Pixel 
 | 
 
5 
 | 
  
Video
  Resolutions 
 | 
  
Multiple
  Video Resoultions ( Dapat
  bekerja pada beberapa resolusi ) 
 | 
  
Only
  in Native Resolution (
  Hanya dapat bekerja pada 1 macam resolusi ) 
 | 
 
6 
 | 
  
Daya 
 | 
  
Konsumsi daya relative besar 
 | 
  
Konsumsi daya kecil 
 | 
 
7 
 | 
  
Ketajaman
  Gambar 
 | 
  
CRT memiliki tingkat kontras
  dan ketajaman warna yang jauh diatas disbanding LCD 
 | 
  
LCD memiliki tingkat kontras
  dan ketajaman warna yang kurang disbanding CRT 
 | 
 
8 
 | 
  
Sudut
  Pandang 
 | 
  
Tidak terbatas, sudut pandang
  besar 
 | 
  
Memiliki sudut penglihatan
  yang lebih kecil disbanding CRT, sehingga warna muncul bisa berubah jika
  dilihat dari samping 
 | 
 
Tabel 1. Perbandingan Kelebihan dan Kekurangan Monitor CRT dan LCD
- Plasma gas atau Organic Light Emitting Diode (OLED)
 
Monitor jenis ini menggabungkan teknologi CRT dengan LCD. Dengan 
teknologi yang dihasilkan, mampu membuat layar dengan ketipisan 
menyerupai LCD dan sudut pandang yang dapat selebar CRT.
![]()  | 
| Gambar 6. Monitor Plasma Gas | 
Plasma gas juga menggunakan fosfor seperti halnya pada teknologi CRT,
 tetapi layar pada plasma gas dapat perpendar tanpa adanya bantuan 
cahaya di belakang layar. Hal itu akan membuat energi yang diserap tidak
 sebesar monitor CRT. Kontras warna yang dihasilkan pun lebih baik dari 
LCD. Teknologi plasma gas ini sering bisa kita jumpai pada saat 
pertunjukan-pertunjukan musik atau pertandingan-pertandingan olahraga 
yang spektakuler. Di sana terdapat layar monitor raksasa yang dipasang 
pada sudut-sudut arena tertentu. Itulah monitor yang menggunakan 
teknologi plasma gas.
Perkembangan Monitor Komputer
Definisi Monitor Komputer
Monitor
 adalah alat terpenting yang menghubungkan manusia dengan PC. Pada saat 
komputer pertama beroperasi pada tahun 1938, monitor sudah berusia 83 
tahun dan pengembangannya masih tetap berlangsung sampai saat ini. 
Perubahan dan perkembangan dari monitor komputer pun semakin lama 
semakin baik.
Dengan
 adanya monitor sebagai komponen output, pemakai komputer dapat dengan 
mudah menikmati tampilan teks atau gambar dalam layar. Ditambah lagi 
saat ini komputer umum digunakan sebagai media hiburan seperti menonton 
video, game,video call dan sebagainya membuat fungsi monitor begitu penting bagi sebuah komputer.
Perkembangan
 monitor komputer yang saat ini digunakan sebenarnya terbagi menjadi dua
 fase. Pada fase pertama tepatnya tahun 1855 ditandai dengan penemuan 
tabung sinar katoda oleh ilmuwan dari Jerman, yang bernama Heinrich Geibler. Beliau merupakan bapak dari monitor tabung. Setelah 33 tahun, ahli kimia asal Austria, Friedrich Reinitzer,
 meletakkan dasar pengembangan teknologi LCD dengan menemukan kristal 
cairan. Teknologi tabung awalnya memang dikembangkan untuk 
merealisasikan monitor. Namun, Kristal cairan masih menjadi fenomena 
kimiawi selama 80 tahun berikutnya. Sejak saat itu, tampilan atau frame 
rate pun belum terpikirkan. Itulah fase kedua dari tahap pengembangan 
monitor komputer.
Perkembangan Monitor Komputer
Pada
 generasi awal, komputer terhubung dengan televisi sebagai layar untuk 
menampilkan hasil pengolahan data. Namun kendala yang terjadi adalah 
resolusi TV hanya mampu menampilkan 40 karakter secara horizontal pada 
layar. Monitor khusus untuk komputer awalnya berupa monitor monokrom 
yang dikeluarkan dari pihak IBM PC sekitar tahun 1970-an. Monitor 
tersebut beresolusi 80 x 25 dengan kemampuan warna “green monochrome” 
yang menampilkan hasil lebih terang, jelas, dan lebih stabil. Awal tahun
 1980-an muncul jenis monitor CGA dengan range resolusi dari 160 x 200 
sampai 640 x 200 dan kemampuan warna antara 2 sampai 16 warna. CGA (Color Graphics Adapter)
 adalah kartu grafis warna pertama dan standar display berwarna pertama 
untuk PC IBM. Pada dekade yang sama, IBM memperkenalkan Monochrom Display Adapter(MDA)
 yang hanya bisa menampilkan teks sebanyak 80 kolom dan 25 baris. Secara
 teori MDA ini memiliki resolusi 720 x 350. Angka ini muncul dari hasil 
perhitungan lebar karakter (9 piksel) dengan jumlah kolom (80 kolom) dan
 tinggi karakter (14 piksel) dengan jumlah baris (25 baris).
Kemudian pada tahun 1984, IBM memperkenalkan Enhanched Graphics Adapter (EGA)
 yang memiliki spesifikasi lebih tinggi dibandingkan dengan CGA. EGA 
memiliki kemampuan untuk menampikan 16 warna dengan resolusi 640 x 350 
yang memungkinkan penggunaan tingkat tinggi seperti menampilkan mode 
grafis. Jenis monitor ini menggunakan digital video – sinyal TTL (Transistor Transistor Logic) dengan nomor diskrit yang spesifik untuk mengatur warna dan intensitas cahaya. Antara video adapter
 dan monitor memiliki 2, 4, 16, atau 64 warna tergantung standar grafis 
yang dimiliki. Meski sudah usang, monitorini cukup stabil sehingga masih
 ada beberapa komputer yang menggunakannya sampai berikutnya muncul 
generasi komputer Windows.
Pada tahun 1987 IBM memperkenalkan tampilan standar Video Graphics Adapter (VGA). VGA merupakan standard analog video dengan sinyal R (Red), G (Green) dan B (Blue) yang digunakan untuk menampilkan objek full color dengan
 intensitas yang tinggi. Meskipun standar VGA sudah tidak digunakan lagi
 karena sudah digantikan oleh standar yang baru, VGA masih 
diimplementasikan pada Pocket PC. 
VGA
 merupakan standar grafis terakhir yang diikuti oleh mayoritas pabrik 
pembuat kartu grafis komputer. Hal ini dibuktikan dengan melihat 
generasi-generasi sesudah VGA seperti PGA, XGA, atau SVGA menggunakan 
teknologi yang sama dengan VGA yaitu standard analog video. Tampilan 
Windows sampai sekarang juga masih menggunakan modus VGA karena didukung
 oleh banyak produsen monitor dan kartu grafis.
Pada tahun 1990 IBM memperkenalkan standar grafis Extended Graaphics Array (XGA),
 pengembangan dari 8514/A. Generasi berikutnya yaitu XGS-2, memberikan 
resolusi 800 x 600 piksel yang menghasilkan 16 juta warna dan resolusi 
1024 x 768 yang menghasilkan 65,536 warna. Kedua jenis resolusi ini 
merupakan standar grafis yang paling dikenal di masyarakat. Namun 
generasi monitor terbaru pada saat ini adalah teknologi Liquid Crystal Display (LCD)
 yang menggunakan sejenis kristal cair yang dapat berpendar. Teknologi 
ini menghasilkan monitor yang dikenal dengan nama Flat Panel Display 
dengan layar berbentuk pipih, dan kemampuan resolusi yang tinggi. 
Jenis Jenis Monitor
Monitor
 memiliki fungsi krusial dalam kelancaran penggunaan komputer, teknologi
 monitor sampai saat ini berkembang sangat pesat. Selama tahap 
pengembangannya layar monitor dikelompokkan menjadi 3 jenis, yaitu Cathod Ray Tube (CRT), Liquid Crystal Display (LCD) dan Plasma gas.
Cathod Ray Tube (CRT)
Cathod Ray Tube (CRT) atau dalam bahasa Indonesia disebut sebagai tabung sinar katoda, ditemukan oleh Karl Ferdinan Braun. Awalnya
 monitor yang ada selama perkembangan generasi komputer, menggunakan 
teknologi tabung sinar katoda sebagai layar penampilnya. Monitor CRT 
memanfaatkan tumbukan elektron untuk memunculkan titik cahaya pada 
layar. Teknologi ini juga umum digunakan pada layar televisi. Karena 
menggunakan tabung sinar katoda, monitor jenis ini biasanya memiliki 
ukuran yang relatif besar dan tidak ringan.
Tampilan
 layar biasanya cembung, dan terkadang mendistorsi tampilan gambar, yang
 seharusnya ditampilkan datar bisa jadi tampak melengkung pada monitor 
CRT. 
Liquid Crystal Display (LCD)

Teknologi LCD tidak lagi menggunakan tabung elektron untuk memancarkan sinar, akan tetapi menggunakan semacam kristal cair yang bisa berpendar. Kristal cair merupakan molekul organik kental yang mengalir seperti cairan, tetapi memiliki struktur spasial seperti kristal. Dengan menyorotkan sinar melalui kristal cair, intensitas sinar yang keluar dapat dikendalikan secara elektrik sehingga membentuk panel-panel datar. Lapisan yang terdapat dalam LCD yaitu : polaroid belakang, elektroda belakang, plat kaca belakang, kristal cair, plat kaca depan, elektroda depan, polaroid depan. Monitor jenis ini memiliki radiasi yang minim karena cara kerja LCD tidak melakukan penembakan elektron seperti pada cara kerja CRT, sehingga mata juga tidak cepat lelah ketika menggunakan monitor jenis ini. LCD banyak sekali diminati karena sifatnya yang rendah radiasi, bentuknya menarik dan hemat energi.
Plasma Gas
Plasma
 gas, menggunakan teknologi gabungan dari CRT dan LCD. Plasma 
memanfaatkan gas fosfor untuk meningkatkan kualitas gambar yang 
ditampilkan. Monitor plasma ini memanfaatkan fosfor seperti teknologi 
CRT. Perbedaannya terletak pada layar monitor plasma yang dapat 
berpendar tanpa adanya bantuan cahaya di belakang layar. Hal tersebut 
mengakibatkan energi yang diserap oleh monitor plasma tidak sebesar pada
 monitor CRT. Kontras warna yang dihasilkanpun lebih baik dari LCD. 
Panel Digital Light Processing (DLP) merupakan alat yang pada 
umumnya digunakan dalam teknologi monitor plasma. DLP inilah yang 
menangkap sinyal image dasar berupa warna merah, abu-abu dan hitam 
(RGB). Warna RGB kemudian dipisahkan oleh roda warna, kemudian 
dipantulkan oleh gas fosfor dan dipertemukan dalam mata kita. Monitor
 plasma sering kali dipergunakan untuk seminar dalam ruangan besar yang 
membutuhkan layar besar untuk menampilkan presentasi. Pada
 monitor plasma, gas fosfor akan mengeluarkan sinar ultraviolet jika 
dipanaskan oleh sinyal listrik. Sinar ultraviolet tersebut kemudian 
menampilkan gambar di layar. Akibat teknologi yang digunakan, TV plasma 
sangat mudah panas. Bahkan di beberapa kasus, bila suhu ruangan tidak 
stabil, monitor plasma bisa meledak. Selain itu, monitor jenis ini 
rentan terhadap gangguan pada gambar, seperti efek gosong di gambar, smearing (tertinggalnya sinyal gambar di layar), juga color binding (lambatnya perubahan warna pada adegan-adegan cepat).  
Bagian Bagian Monitor Komputer
Berikut dijelaskan bagian-bagian dalam monitor LCD (Liquid Crystal Display).
 LCD, baik itu LCD monitor yang digunakan untuk komputer maupun LCD 
laptop, memiliki banyak lapisan, yaitu lapisan polaroid belakang, 
elektroda belakang, plat kaca belakang, kristal cair, plat kaca depan, 
elektroda depan dan polaroid depan. Lapisan-lapisan dalam LCD disini 
dikenal dengan istilah “sandwich”. Pada gambar berikut terlihat susunan sandwich layar LCD. Lapisan-lapisan tersebut diuraikan dalam poin-poin di bawah ini :
- Cermin yang akan memantulkan sinar yang melewati seluruh susunan sandwich.
 - Plat kaca depan, yaitu filter berupa gelas yang dilapisi oleh lapisan tipis polarizing film.
 - Elektroda belakang, berfungsi untuk menciptakan medan listrik pada kristal cair kkristal cair, merupakan molekul organik kental yang mengalir seperti zat cair, tetapi memiliki struktur seperti kristal. Dalam kristal cair ini intensitas cahaya dapat diatur melalui aliran listrik yang masuk ke dalamnya.
 - Elektroda depan, berfungsi untuk menciptakan medan listrik pada kristal cair
 - Lapisan Polaroid belakang atau yang merupakan lapisan paling bawah yang berfungsi sebagai sumber sinar fluorescent.
 
Dampak Radiasi Monitor Komputer Bagi Manusia
Monitor
 yang memakai sistem CRT (Cathode Ray tube) bekerja dengan cara 
memancarkan elektron-elektron . Elektron ini menyapu layar dari kiri ke 
kanan dengan jalur-jalur dari atas ke bawah dalam pola yang disebut 
“raster” CRT. Tabung Sinar Katoda merupakan tabung pembungkus yang 
dibuat dari kaca dan mengandung satu susunan penembak elektron dan 
mengeluarkan berkas-berkas elektron yang diarahkan pada layar fluoresen.
 Bila berkas tersebut terkena cahaya, maka layar mengeluarkan sinar 
dengan gelombang yang lebih panjang.  Pancaran elektron ini menimbulkan 
cahaya yang terang. Bergantung intensitas pancaran elektron tadi. Cahaya
 ini sangat cepat menghilang. Untuk itu pancaran elektron harus tetap 
menyapu layar secara teratur untuk mempertahankan banyangan yang 
terjadi. Ini biasa disebut penyegaran ulang atau “refresh’ layar. 
Monitro umumnya memiliki laju penyegaran (vertical scan rate) 60 hertz, 
yang maksudnya layar disegarkan kembali sebanyak 60 kali per detik.  
Jika laju penyegaran rendah, maka akan mengakibatkan layar tampak 
berkedip. Inilah yang membuat mata kita lelah.
Efek Radiasi Monitor CRT Terhadap Kesehatan
Gangguan
 kesehatan yang dicurigai disebabkan oleh radiasi VDU, antara lain 
katarak, dermatitis, epilepsi dan cacat bawaan pada bayi.
Katarak adalah
 gangguan penglihatan yang disebabkan adanya kekeruhan pada lensa mata. 
Katarak biasanya berkaitan dengan proses menua dan radiasi sinar 
ultraviolet.
Dermatitis pada
 muka merupakan salah satu gangguan kesehatan yang terbukti diakibatkan 
oleh radiasi VDU secara langsung. Tjon dan Rycroft melakukan penelitian 
pengaruh radiasi VDU pada kulit muka. Hasil penelitian mereka mengatakan
 bahwa salah satu akibat dari radiasi adalah kemerahan pada kulit muka. 
Hal ini akan terjadi setelah seorang operator bekerja selama 2-6 jam dan
 pada tempat yang tingkat kelembabannya rendah. Setelah kemerahan, 
kemudian terjadi pengelupasan kulit ari dan timbulnya benjolan pada 
kulit. Dermatitis ini akan 
terjadi akibat adanya medan magnet antara monitor dengan operator. Medan
 elektromagnet menyebabkan  partikel-partikel yang melayang diudara 
menempel pada kulit, sehingga menimbulkan iritasi pada kulit. Karena 
yang berhadapan langsung pada layar monitor adalah bagian muka, mata. 
Muka lebih sering mengalami iritasi. Timbunan elektrostatik ini dapat  
menyebabkan pipi merah sehabis memakai monitor.














Makasih gan artikelnya sanggat membantu pembuatan artikel saya,
BalasHapusMampir juga ke blog ane,
Macam Macam Monitor